Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura
- Diposting Oleh ADMIN TBIN
- Selasa, 2 Juli 2019
- Dilihat 33 Kali
Prodi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di Masjid Al-Muttaqin Dusun Balanjang, Tlonto Raja, Kec. Pasean, hari Rabu, 3 Juli 2019. Kegiatan PKM ini mengusung tema Membangun Peradaban Masyarakat dengan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal. Kegiatan diikuti 30 orang dari warga sekitar.
Kaprodi Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura, Moh Hafid Effendi, M.Pd. (38) mengungkapkan bahwa kegiatan PKM dilaksanakan sebagai agenda rutin prodi setiap tahun. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan & pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Selain mengajar dan meneliti, dosen harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan PKM di Dusun Balanjang dilaksanakan sebagai tindak lanjut dan memperkuat dari Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM) mahasiswa yang sudah masuk sebelumnya,” kata beliau.
Harapan pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya perubahan pola pikir masyarakat sekitar mengenai bagaimana mendidik anak, bagaimana membangun komunikasi orang tua dalam mendidik anak, dan supaya orang
tua lebih kreatif dalam mendidik anak sehingga anak mempunyai karakter yang baik sebagai bekal mengarungi kehidupan nanti.
Pemateri kegiatan ini, H. M. Dradjid, B.A. (82), menyampaikan bahwa untuk menciptakan menciptakan masyarakat yang beradab, berkarakter, dan berkearifan lokal kita harus ingat pada tri pusat pendidikan, yakni pendidikan keluarga, pendidikan sekolah, dan pendidikan lingkungan.
“Pendidikan anak dimulai dari keluarga. Sejak dini, orang tua harus peduli kepada anak-anaknya dalam hal ‘pendidikan.’ Apabila pendidikan keluarga, sekolah, dan lingkungan dapat bersinergi dan dilaksanakan dengan baik, Insya Allah akan tercipta masyarakat yang kita cita-citakan, “ papar dosen dan pemerhati budaya di Madura tersebut.
Membangun Peradaban Masyarakat dengan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal mendapat tantangan di Dusun Balanjang, Tlonto Raja, Pasean. Hal ini berkaitan dengan adanya fakta bahwa baynak orang tua di tempat tersebut yang bekerja di luar negeri menjadi TKI. Seperti yang diungkapkan warga sekitar M. Samsul Bahri, dalam sesi tanya jawab,
“Bagaimana mendidik anak usia dini ketika orang tua bekerja di luar negeri (TKI)?”
Pendidikan karakter bisa dilakukan jarak jauh dengan bantuan teknologi. Misalnya, Video Call. Video Call dapat dilakukan sebagai monitoring dalam mendidik anak. Orang tua yang cerdas dan peduli tidak hanya mencari uang saja, tetapi konsisten dalam mendidik anak. Hal lain yang dapat dilakukan adalah minta bantuan famili/tetangga untuk mengawasi anak. Terakhir, dapat pula dengan menitipkan anak ke pasantren-pesantren yang ada. Madura terkenal sebagai salah satu tempat dengan jumlah pesantren terbanyak.
Kegiatan PKM ini mendapat respon yang positif dari warga sekitar.
“Sangat baik. Dapat menambah ilmu dan akhlakul kharimah. Saya juga berharap kegiatan lain seperti ini dapat dilaksanakan di lain waktu,” ungkap pengasuh Madrasah Dini (MD) Miftahul Rahmah, Kiai Syarifudin (43). (AP2)