Sinergi Akademisi dan Petani: Pengabdian Dosen dan Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia UIN Madura Perkuat Identitas Budaya Madura di Desa Galis, Pamekasan
- Diposting Oleh ADMIN TBIN
- Sabtu, 18 Oktober 2025
- Dilihat 59 Kali
UIN Madura - Prodi TBIN, Dosen dan mahasiswa Program Studi Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) UIN Madura melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertema “Penguatan Identitas Budaya Madura melalui Edukasi Pertanian Tembakau Berbasis Kearifan Lokal” di Desa Galis, Kabupaten Pamekasan pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara akademisi dan petani dalam upaya menjaga warisan budaya pertanian tembakau yang telah menjadi identitas kuat masyarakat Madura. Melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan berbasis nilai lokal, kegiatan ini mengajak petani untuk melihat pertanian tembakau bukan sekadar sebagai aktivitas ekonomi, melainkan sebagai simbol ketekunan, martabat, dan jati diri orang Madura.
Berbagai kegiatan edukatif dilakukan selama pengabdian, mulai dari dialog budaya, pendampingan praktik pertanian tembakau, hingga pelatihan literasi budaya berbasis bahasa Madura. Tim dosen dan mahasiswa turut memfasilitasi diskusi mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi bertani tembakau, seperti semangat gotong royong, etos kerja keras, dan penghormatan terhadap alam. Dosen pembimbing kegiatan, Albaburrahim, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret perguruan tinggi dalam menghadirkan pembelajaran yang berakar pada kehidupan masyarakat. “Kami ingin menegaskan bahwa identitas budaya Madura tidak boleh tercerabut dari akar tradisinya. Melalui edukasi pertanian ini, mahasiswa belajar langsung dari masyarakat tentang filosofi hidup yang terkandung dalam tembakau — kerja keras, kesabaran, dan kehormatan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, Bapak Muhtar selaku Kepala Dusun Galis Tengah, Desa Galis Pamekasan menyambut baik kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dari UIN Madura tersebut. Ia menilai bahwa kehadiran akademisi UIN Madura memberikan warna baru dalam kehidupan sosial masyarakat petani di desanya. “Kami sangat berterima kasih kepada UIN Madura. Warga kami jadi tahu bahwa bertani tembakau bukan hanya soal mencari penghasilan, tapi juga soal menjaga warisan budaya. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan, terutama supaya generasi muda tidak melupakan nilai-nilai leluhur,” tuturnya dengan antusias.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi refleksi bersama antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Hasil dari kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya bertani tembakau sebagai bagian dari identitas Madura. Sinergi antara akademisi dan petani ini menjadi contoh konkret bahwa perguruan tinggi dapat menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kehidupan lokal, membangun masyarakat yang berdaya, berbudaya, dan tetap berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal. UIN Madura berkomitmen untuk terus melanjutkan program serupa di berbagai wilayah guna memperkuat hubungan antara pendidikan, budaya, dan kemajuan masyarakat. (TBIN)