Beyond Classroom: Mahasiswa UIN Madura dan UNESA Raih Pengalaman Akademik Baru lewat Teori Sastra
- Diposting Oleh BINAR TBIN
- Selasa, 18 November 2025
- Dilihat 20 Kali
UIN Madura, BINAR PERS - Program Studi Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) UIN Madura menyelenggarakan kuliah pakar teori sastra bertema “Membaca Dunia Melalui Teks: Evolusi dan Revolusi Teori Sastra dalam Kajian Humaniora Modern.” Acara ini berlangsung melalui Zoom meeting pada Selasa, 18 November 2025 pukul 11.00 WIB, dengan menghadirkan Agung Sutrisno, S.S, M.Hum sebagai pemateri.
Kegiatan tersebut diikuti oleh Kaprodi TBIN Agus Purnomo Ahmad P., M.Pd., dosen pengampu Agik Nur Efendi, M.Pd, sejumlah dosen serta mahasiswa semester 3 TBIN UIN Madura, dan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNESA Kampus V Magetan. Kolaborasi antara UIN Madura dan UNESA ini menjadi upaya untuk memperluas ruang belajar dan membuka interaksi akademik lintas kampus. Terkait hal tersebut, Agik Nur Efendi menyampaikan bahwa kolaborasi ini diharapkan memberikan pengalaman akademik baru bagi mahasiswa. Ia menegaskan, “kegiatan ini bertujuan untuk membangun perspektif baru mengenai teori sastra bagi mahasiswa dengan pandangan baru yang tentunya dengan suasana yang berbeda dengan di kelas biasanya. Sementara itu, dalam sambutannya, Agus Purnomo Ahmad P. menekankan pentingnya kegiatan seperti kuliah pakar dalam meningkatkan kualitas akademik mahasiswa. Ia menyampaikan, “semoga acara ini dapat meningkatkan mutu akademik dan juga dapat membuka perspektif baru terhadap teori sastra yang terus berkembang dengan cepat hingga saat ini.”
Pada sesi pemaparan, Agung Sutrisno, S.S, M.Hum menjelaskan perjalanan evolusi teori sastra yang kini tidak hanya berfungsi sebagai metode analisis teks, tetapi juga sebagai jendela untuk memahami realitas sosial, budaya, dan historis. Pergeseran paradigma humaniora yang bersifat interdisipliner telah memperluas definisi “teks” hingga mencakup media visual, digital, dan multimodal. Dalam era digital, muncul pendekatan baru seperti digital humanities dan analisis algoritmik yang memungkinkan pembacaan terhadap narasi interaktif maupun budaya populer seperti webtoon dan media sosial. Dengan demikian, teori sastra tetap relevan sebagai alat kritis yang fleksibel untuk membedah isu identitas, representasi, dan kekuasaan di tengah arus informasi modern.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang membuka ruang dialog antara mahasiswa dan pemateri. Melalui kuliah pakar ini, diharapkan mahasiswa mampu memperluas pemahaman mereka terhadap teori sastra dan dinamika kajiannya dalam humaniora modern. (Binar)