Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

(0324) 322551

Email

tbin@iainmadura.ac.id

Menembus Batas Negara, Dosen TBIN UIN Madura Lakukan Penelitian Internasional Tentang Sikap dan Bahasa Indonesia Kalangan Anak Migran di Malaysia

  • Diposting Oleh ADMIN TBIN
  • Selasa, 7 Oktober 2025
  • Dilihat 35 Kali
Bagikan ke

UIN Madura, TBIN - Para dosen program studi Tadris Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah UIN Madura kembali menunjukkan kiprah akademisnya dengan melakukan penelitian dan PKM internasional di Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 6 s.d. 9 Oktober 2025. Sejumlah dosen sebanyak 12 orang ini terbagi menjadi 3 kelompok didasarkan pada bidang keilmuannya, yaitu linguistik, sastra dan pembelajaran. Di bidang linguistik, kelompok penelitian yang dimotori oleh Iswah Adriana bersama rekan-rekannya; Agus Purnomo Ahmad Putikadyanto, Albaburrahim dan Sahrul Romadhon memilih judul “Sikap dan Pemertahanan Bahasa Indonesia Anak-Anak Pekerja Migran di Sanggar Bimbingan Kampung  Pandan Malaysia”.

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan mengukur sejauh mana sikap dan pemertahanan bahasa Indonesia pada anak-anak pekerja migran di Sanggar Bimbingan Kampung Pandan Malaysia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara langsung dengan para siswa dan guru di Sanggar Bimbingan Kampung Pandan Malaysia. Tim peneliti memotret penggunaan bahasa Indonesia siswa dalam berinteraksi dengan teman dan guru dalam proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa di Sanggar Bimbingan Kampung  Pandan Malaysia, yang mereka adalah anak-anak pekerja migran di Malaysia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mayoritas menunjukkan sikap positif terhadap pemertahanan dan pengembangan bahasa Indonesia, meskipun mereka sejak lahir tinggal di Malaysia. Sikap positif terhadap penggunaan bahasa Indonesia dapat dilihat dalam berbagai aspek, mulai dari kesetiaan, kebanggaan dan juga kesadaran akan norma bahasanya. Kesetiaan terhadap bahasa Indonesia dibuktikan dengan digunakannya  bahasa Indonesia secara intens dalam berbagai situasi, baik formal maupun nonformal ketika berinteraksi dengan teman dan guru di sanggar, dalam proses belajar mengajar di sanggar serta tetap setia menjaga warisan budaya dan bahasa mereka meskipun berada jauh dari tanah air; Rasa bangga terhadap bahasa Indonesia pun ditunjukkan dengan seringnya mereka menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa Melayu, serta bangga dan tidak malu menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia dengan menggunakannya bahasa Indonesia di segala situasi meskipun mereka berada lingkungan mayoritas orang Melayu; Sedangkan dari aspek kesadaran akan norma bahasa, mereka cenderung lebih sering mencampuradukkan penggunaan bahasa Indonesia dan Melayu, selain dikarenakan faktor lingkungan, juga banyaknya kemiripan kosa kata antara bahasa Indonesia dan Melayu yang menyebabkan mereka kesulitan membedakannya.  

Upaya pemertahanan bahasa Indonesia juga dilakukan guru dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama dalam proses pembelajaran, dengan tujuan membantu siswa memahami materi pelajaran dan juga memperkuat kemampuan bahasa Indonesia yang dimiliki siswa. Untuk mengenalkan dan menanamkan cinta akan budaya Indonesia mereka mengadakan acara kebudayaan yang menonjolkan bahasa Indonesia seperti perayaan hari-hari besar kenegaraan juga peringatan hari besar lainnya. Dalam acara ini bahasa Indonesia digunakan dalam pidato, menyanyikan lagu-lagu kebangsaan serta pertunjukan seni budaya lainnya.

Meskipun berada di Malaysia, para anak-anak pekerja migran ini berhasil menciptakan ekosistem pendidikan untuk memperkuat dan melestarikan penggunaan bahasa Indonesia. Sikap positif ini memperkaya pengalaman akademis siswa dan memperkokoh rasa kebangsaan serta kebudayaan siswa. Siswa memahami pentingnya bahasa Indonesia sebagai bagian integral dari identitas nasional dan berusaha untuk memastikan bahasa Indonesia tetap hidup dan berkembang di lingkungan multilingual. Mereka adalah kunci utama dalam mempertahankan dan mempromosikan bahasa Indonesia di luar negeri, meskipun berada jauh dari tanah air mereka tetap setiap menjaga warisan budaya dan bahasa Indonesia. (TBIN)